(www.dikti.go.id) Sebanyak 1.416 kafilah dari 127 PTN dan PTS di Indonesia akan
berlomba di 12 cabang perlombaan yang dinilai oleh 88 orang dewan hakim
yang dipusatkan di kampus Universitas Andalas (Unand) dan Universitas
Negeri Padang (UNP). MTQ Mahasiswa yang merupakan ajang 2 tahunan dari
Ditjen Pendidikan Tinggi ini dibuka Mendikbud M. Nuh di GOR H Agus
Salim. Pembukaan berlangsung spektakuler dengan menampilkan 1.500
penari plus pesta kembang api, yang mampu menghibur kafilah bersama
ofisial, pimpinan perguruan tinggi (PT) dan masyarakat yang menyaksikan
pembukaan.
M. Nuh pada kesempatan itu mengatakan peserta MTQ ini merupakan
orang-orang yang beruntung. Betapa tidak, tidak semua orang dikaruniai
rasa kecintaan pada Al Quran. “Tidak semua orang bisa menjadi orang
Indonesia. Tidak semua orang Indonesia bisa menjadi mahasiswa, dan tidak
semua mahasiswa memiliki rasa kecintaan pada Al Quran”.
Mahasiswa harus mempersiapkan diri menaikkan dan menegakkan bendera rahmatan lil ’alamin
di Indonesia. Di Indonesia, semua agama dilindungi. Tidak bernama
Indonesia jika tidak ada Islam, Kristen, Hindu, Budha dan Konghucu.
Begitu pula dengan Sabang hingga Merauke. “Jika itu tidak ada, maka
tidak akan bernama Indonesia,” ujar M Nuh.
Mendikbud M. Nuh berharap MTQ Mahasiswa Nasional XIII ini mampu
meningkatkan dan memperkuat antarkelembagaan mahasiswa dan perguruan
tinggi di Indonesia. Dari kelembagaan kuat itu, akan ditemukan cara
bagaimana menumbuhkan kecintaan pada Al Quran. Setelah kecintaan ada,
terus-meneruslah mempelajari dan memahami makna terkandung di dalamnya.
Berikutnya, mengamalkan dan menerapkan nilai-nilai Al Quran dalam
kehidupan sehari. Dengan memahami prinsip-prinsip itu, Indonesia akan
jaya. “Dan mahasiswa yang memegang kunci kejayaan itu”. Pembukaan
dihadiri oleh Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, Wakil Gubernur Muslim
Kasim, Ketua DPRD Sumbar Yultekhnil, jajaran Forum Komunikasi Pimpinan
Daerah (Forkopinda), dan kepala daerah kabupaten/kota se Sumbar.
Pembukaan MTQ diawali devile masing-masing kafilah, dilanjutkan
penampilkan 1.500 penari, serta pemukulan bedug oleh M Nuh dan pejabat
teras nasional dan lokal. Tak lama berselang, percikan ribuan kembang
api menyala di langit Kota Padang.
Lokasi penginapan kafilah dan ofisial ditempatkan di asrama Unand
Limaumanih dan asrama haji Parupuk Tabing. Unand menampung 517 kafilah
dan ofisial, selebihnya ditempatkan di asrama haji Parupuk Tabing.
Pembagian sesuai tempat pelaksanaan lomba dan jumlah kafilah.
Sebagaimana MTQ sebelumnya, di dalam kegiatan MTQ kali ini juga diadakan
Sarasehan Pimpinan Bidang Kemahasiswaan yang merupakan pertemuan non
formal yang membahas hal-hal penting di dalam penyelenggaraan termasuk
penentuan calon penyelenggara MTQ Mahasiswa berikutnya.
Sarasehan ini dihadiri oleh Wamendik Musliar Kasim yang menyampaikan
tentang pentingnya Perguruan Tinggi memberikan bekal softskill berupa
keterampilan berkomunikasi baik lisan maupun tertulis, keterampilan
berpikir kritis dan jernih serta kecintaan kepada bangsa, selain
menyampaikan paparan tentang program Kemdikbud terkait bantuan biaya
pendidikan bagi siswa dan mahasiswa miskin. MTQ direncanakan akan
ditutup oleh Wamendik pada tanggal 28 Juni 2013 Pukul 19.00. (wws
Senin, 01 Juli 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar