Senin, 01 Juli 2013

ESA's members has joined National Musabaqoh Tilawatil Quran at Universitas Andalah, Padang, Sumatera Utara

(www.dikti.go.id) Sebanyak 1.416 kafilah dari 127 PTN dan PTS di Indonesia akan berlomba di 12 cabang perlombaan yang dinilai oleh 88 orang dewan hakim yang dipusatkan di kampus Universitas Andalas (Unand) dan Universitas Negeri Padang (UNP). MTQ Mahasiswa yang merupakan ajang 2 tahunan dari Ditjen Pendidikan Tinggi ini dibuka Mendikbud M. Nuh di GOR H Agus Salim. Pem­bukaan ber­lang­sung spektakuler dengan menam­pilkan 1.500 penari plus pesta kembang api, yang mampu menghibur kafilah bersama ofisial, pimpinan perguruan tinggi (PT) dan masyarakat yang menyaksikan pembukaan.
M. Nuh pada kesempatan itu mengatakan peserta MTQ ini meru­pakan orang-orang yang beruntung. Betapa tidak, tidak semua orang dikaruniai rasa kecintaan pada Al Quran. “Tidak semua orang bisa menjadi orang Indonesia. Tidak semua orang Indonesia bisa menjadi mahasiswa, dan tidak semua mahasiswa me­miliki rasa kecintaan pada Al Quran”.
Mahasiswa harus mempersiapkan diri menaikkan dan menegakkan bendera rahmatan lil ’alamin di Indonesia. Di Indonesia, semua agama dilindungi. Ti­dak bernama Indonesia jika tidak ada Islam, Kristen, Hin­du, Budha dan Konghucu. Begitu pula dengan Sabang hingga Merauke. “Jika itu tidak ada, maka tidak akan bernama Indonesia,” ujar M Nuh.
Mendikbud M. Nuh berharap MTQ Mahasiswa Nasional XIII ini mampu meningkatkan dan memperkuat antarkelembagaan mahasiswa dan perguruan tinggi di Indonesia. Dari kelembagaan kuat itu, akan ditemukan cara bagaimana menumbuhkan kecintaan pada Al Quran. Setelah kecintaan ada, terus-meneruslah mempelajari dan memahami makna terkandung di dalamnya. Berikutnya, mengamalkan dan menerapkan nilai-nilai Al Quran dalam kehidupan sehari. Dengan memahami prinsip-prinsip itu, Indonesia akan jaya.  “Dan mahasiswa yang memegang kunci kejayaan itu”. Pembukaan dihadiri oleh Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, Wakil Gubernur Muslim Kasim, Ketua DPRD Sumbar Yultekhnil, jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopinda), dan kepala daerah kabupaten/kota se Sumbar.
Pembukaan MTQ diawali devile masing-masing kafilah, dilanjutkan penampilkan 1.500 penari, serta pemukulan bedug oleh M Nuh dan pejabat teras nasional dan lokal. Tak lama berselang, percikan ribuan kembang api menyala di langit Kota Padang.
Lokasi penginapan kafilah dan ofisial ditempatkan di asrama Unand Limaumanih dan asrama haji Parupuk Tabing.  Unand menampung 517 kafilah dan ofisial, selebihnya ditempatkan di asrama haji Parupuk Tabing. Pembagian sesuai tempat pelaksanaan lomba dan jumlah kafilah. Sebagaimana MTQ sebelumnya, di dalam kegiatan MTQ kali ini juga diadakan Sarasehan Pimpinan Bidang Kemahasiswaan yang merupakan pertemuan non formal yang membahas hal-hal penting di dalam penyelenggaraan termasuk penentuan calon penyelenggara MTQ Mahasiswa berikutnya.
Sarasehan ini dihadiri oleh Wamendik Musliar Kasim yang menyampaikan tentang pentingnya Perguruan Tinggi memberikan bekal softskill berupa keterampilan berkomunikasi baik lisan maupun tertulis, keterampilan berpikir kritis dan jernih serta kecintaan kepada bangsa, selain menyampaikan paparan tentang program Kemdikbud terkait bantuan biaya pendidikan bagi siswa dan mahasiswa miskin. MTQ direncanakan akan ditutup oleh Wamendik pada tanggal 28 Juni 2013 Pukul 19.00. (wws

0 komentar:

Posting Komentar